Penilaian hasil belajar siswa mencakup 3 aspek,
yaitu Kognitif, Psikomotor dan Apektif. Penilaian
psikomotor diantaranya dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum di
laboratorium. Dalam pembelajaran laboratorium berfungsi sebagai tempat siswa
dalam upaya meniru ahli sains mengukap rahasia alam, yaitu dalam bentuk proses
pembelajaran. Di laboratorium siswa dapat membuktikan suatu teori atau konsep
yang dipelajarainya. Menurut Tjipto Utomo (1985:109) bahwa “bentuk kegiatan
pratikum sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran secara sinergi
dengan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Agar laboratorium dapat berfungsi maksimal,
maka perlu adanya pengelolaan yang baik dan pemanfaatan yang benar. Sebagaimana
yang dikemukanan oleh Wicahyono (2003:31), “ agar dapat berfungsi maksimal,
laboratorium harus dimanfaatkan dengan cara benar. Untuk itu, laboratorium harus
ditangani oleh seorang guru khusus yang disebut “Laboran”. Namun, apabila jika sekolah tidak memiliki tenaga laboran,
maka guru harus berperan sebagai pembimbing siswa ketika praktik di
laboratorium.