Fage lamda yang
ditemukan oleh Esther Lederberg tahun 1951 dapat bereproduksi melalui dua daur,
yaitu daur litik atau daur lisogenik. Seperti halnya fage T4, tubuh fage lamda
terdiri dari ekor, kepala yang mengandung DNA, dan serabut ekor yang berjumlah satu
buah.
Pada siklus lisogenik fage
lamda yang menginfeksi tidak menyebabkan lisisnya sel inang (E. coli).
Tahapan-tahapan Siklus lisogenik hampir sama dengan siklus litik. Bedanya pada
siklus lisogenik fage lamda tidak melisis dinding sel bakteri, akan tetapi
ketika DNA bakteri bereflikasi maka DNA fage lamda akan ikut bereflikasi. Daur hidp fage lamda
dimulai ketika serabut ekor fage lamda menempel pada bagian reseptor di
permukaan sel E. coli dan menginjeksikan DNA-nya (Gambar 6a). DNA fage lamda membentuk
dirinya menjadi suatu lingkaran (Gambar 6b). Jika sel E. coli dengan segera
memproduksi gen-gen virus, maka siklus hidupnya berupa siklus litik, tetapi
jika DNA fage lamda menggabungkan dirinya ke dalam kromosom bakteri, genom fage
lamda berubah menajdi profage. Dalam bentuk profage sebagian besar gen berada
dalam fase tidak aktif, tetapi paling tidak masih ada satu gen yang tetap
aktif. Gen tersebut mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar
sebagian besar gen profage tersebut tetap berada dalam keadaan tidak aktif
(Gambar 6c). Pada saat sel bakteri bereproduksi, sel tersebut juga mengkopigen
profage dalam waktu yang bersamaan dengan pengkopian DNA bakteri, sehingga
dihasilkan dua sel anak bakteri yang mengandung profage. Sel anak siap melakukan
kedua siklus perkembangbiakan kembali.Sumber : Campbell Edisi 8 Jilid 1, Halaman : 417 |
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas lagi perhatikan video berikut :